Banda Aceh – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru per 8 Desember 2025 terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 940 jiwa, sementara ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Bencana yang melanda 52 kabupaten/kota tersebut juga menyebabkan sekitar 5.000 warga luka-luka dan merusak sedikitnya 147 ribu unit rumah. Di Sumatera Barat saja, tercatat 234 korban meninggal, dengan Kabupaten Agam menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi.
Tiba di Aceh Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Minggu (7/12) malam hingga Senin (8/12) dini hari.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penanganan bencana di tiga provinsi tersebut merupakan prioritas nasional.
Ia menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengerahkan sumber daya secara maksimal guna mempercepat proses tanggap darurat dan pemulihan.
Berikut Beberapa poin krusial yang diputuskan dalam rapat meliputi:
Bantuan Perumahan
Presiden menyetujui pemberian bantuan sebesar Rp60 juta per rumah yang mengalami kerusakan, baik untuk pembangunan hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap (huntap).
Pemulihan Infrastruktur
Pemerintah mempercepat pembangunan jembatan darurat (Bailey) oleh Kementerian PUPR dan TNI, terutama pada jalur vital yang terputus. Pemulihan jaringan energi dan kelistrikan juga menjadi fokus utama.
Dalam rapat tersebut Presiden juga memberi peringatan keras agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk mencari keuntungan pribadi.
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan bencana. Ia juga meninjau langsung beberapa lokasi terdampak di Bireuen dan menyempatkan diri makan bersama warga di dapur umum sebagai bentuk empati.
Kunjungan dan koordinasi intensif ini menjadi bukti komitmen pemerintah pusat untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat, tepat, dan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah Sumatera yang terdampak bencana besar ini.





