IWOSUMBAR.COM, MENTAWAI — Kerjasama antara Pusat Riset Geosains Universitas Negeri Padang (LPPM UNP) dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus mulai menunjukkan hasil. Melalui aksi lapangan yang berdampak langsung, kolaborasi berfokus pada pengembangan potensi kebumian dan pemetaan kekayaan geologi di wilayah kepulauan tersebut.
Sebagai tindak lanjut kerja sama, tim Pusat Riset Geosains UNP yang terdiri dari 10 dosen dan mahasiswa Teknik Geologi melakukan survei lapangan di sejumlah pulau potensial. Survei ini menelusuri kawasan dengan karakter batuan hasil tumbukan antar lempeng, seperti zona akresi dan melange, bukti nyata aktivitas geodinamik antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Hasil awal survei menemukan indikasi penting seperti batuan ofiolit, sedimen laut dalam, serta struktur sesar aktif, yang memperkaya nilai ilmiah kawasan Mentawai. Temuan ini memperkuat posisi Mentawai sebagai laboratorium alam penting dalam studi tektonik global.
Selain riset, kegiatan ini juga diisi dengan kuliah umum dan kuliah lapangan yang diikuti oleh 100 mahasiswa Teknik Geologi UNP. Selama lima hari pelaksanaan, mahasiswa mendapatkan pembelajaran langsung mengenai proses geologi di zona akresi Mentawai, mulai dari mekanisme tumbukan lempeng hingga potensi sumber daya kebumian. Kegiatan ini menjadi contoh integrasi antara riset dan pendidikan berbasis lapangan.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari penguatan kerja sama antara Fakultas Teknik UNP, yang diketuai oleh Dr. Ir. Rudy Anarta, ST., MT., dengan Pemkab Kepulauan Mentawai, diwakili oleh Drs. Joni Anwar, MH. dari Badan Pengelola Aspiring Geopark Kepulauan Mentawai. Sinergi ini menegaskan pentingnya peran akademisi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis geowisata.
Kedua pihak juga berkomitmen mendorong pembentukan Aspiring Geopark Kepulauan Mentawai, sebagai langkah strategis memperkenalkan kekayaan geologi, budaya, dan ekosistem khas Mentawai ke tingkat nasional dan internasional. Geopark ini diharapkan menjadi sarana integrasi antara pelestarian alam, pendidikan geosains, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Ketua LPPM UNP Prof. Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd. menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi tridharma perguruan tinggi.
“UNP terus mendorong kolaborasi riset yang berdampak langsung bagi daerah. Mentawai memiliki kekhasan geologi luar biasa dan layak menjadi pusat riset unggulan kebumian,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Riset Geosains UNP Dr. Ir. Mulya Gusman, ST., MT. mengatakan hasil survei akan menjadi dasar penyusunan peta potensi geologi Mentawai serta roadmap menuju geopark.
“Kami ingin memastikan data yang diperoleh tidak hanya berhenti di penelitian, tetapi juga bermanfaat bagi pengembangan wilayah dan edukasi masyarakat,” jelasnya.
Koordinator tim lapangan Ahmad Fadhly, ST., MT. menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menghubungkan riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
“Mahasiswa belajar langsung dari alam, sementara daerah memperoleh data aktual untuk pengembangan potensi wilayah. Inilah bentuk simbiosis nyata antara akademik dan pembangunan daerah,” pungkasnya.





